Depok, Koran Lacak – Penataan saluran drainase lingkungan Rt 04 Rw 05 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilodong kota Depok, Jawa Barat tidak mematuhi peraturan sebagai mana mestinya. Salah satu syarat penunjang keselamatan kerja yaitu Kelengkapan keselamatan kerja (K3) seperti helm yang seharusnya digunakan saat mengerjakan proyek tidak digunakan oleh pekerja dan mandor pelaksana juga bicara tidak sopan dan arogan pada awak media saat disambangi di lokasi oleh awak media yang melakukan tugasnya sebagai kontrol sosial.
Dengan nada bicara yang terkesan menantang serta pernyataan yang kurang etis itu terucap kepada awak media saat ditanya mengenai pekerjaan. Sesuai tupoksi dalam melaksanakan tugasnya dalam mencari informasi untuk dikemas dan dipublikasikan agar masyarakat tahu terkait pelaksanaan proyek pembangunan fisik saluran drainase lingkungan.
Rahmat selaku mandor penanggung jawab pekerjaan mencoba memprovokasi para pekerja dengan mengatakan kepada rekan kerjanya.
“saya tahu persis ulah wartawan bagaimana, sudah lah tidak perlu ditanggapin wartawan saya juga mantan wartawan” Ujarnya.
Dan juga Rahmat mengaku mantan wartawan daerah ungkapnya kepada awak media. Dengan serta Merta membentak, menantang awak media dilokasi hal tersebut menjadi pertanyaan, apa maksud dan tujuannya mengatakan bahwa dia tahu wartawan dan tidak usah dilayani.
Padahal dana anggaran pembangunan untuk biaya penataan saluran drainase lingkungan di lokasi Rt 04 Rw 05 murni anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota Depok tahun anggaran 2024 dengan nominal 190,668,855,83 juta rupiah, pelaksana proyek CV PRADHISA TAKARI, konsultan supervisi PT ALFARIZ ALIATAMA, dengan waktu yang ditentukan 45 hari kalender wajib dikontrol oleh siapapun, namun merasa tidak aman atas kedatangan wartawan untuk melakukan kontrol sosial di proyek yang mereka kerjakan. (Surbel/red/tim)