Depok, Koran Lacak – Dana alokasi khusus untuk renovasi ruang kelas sekolah SMAN 4 Sukatani Tapos Kecamatan Tapos kota Depok, Jawa Barat, di duga kurang pengawasan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dana yang digunakan adalah alokasi khusus dari pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Awak media koran lacak mengkonfirmasi kepala Sekolah SMAN 4 Mamad dilokasih Sekolah, terkait progres pengerjaan ruang kelas yang saat ini masih dikerjakan tidak bisa menjawab dengan lugas, begitu juga terkait gambar proyek yang tidak ada dilokasih proyek Kamis 15/08/2024.
Rehabilitasi 5 ruang kelas SMAN 4 Sukatani senilai 790,000,000 juta rupiah, dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2024 pelaksana proyek panitia pembangunan Sekolah, sebangai konsultan supervisi tidak tercantum dipapan proyek, “sehingga dipertanyakan oleh awak media.
Ketika ditanya keberadaan konsultan pengawas, konsultan pengawas ada di Bandung ujar kepala Sekolah kepada awak media, “sehingga timbul dugaan sementara proyek rehabilitasi ruang kelas SMAN 4 Sukatani Kecamatan Tapos kurang pengawasan dari pihak provinsi sebagai pemberi pekerjaan.
Pelaksana proyek adalah panitia dan dewan komite, tandas kepala Sekolah, dikesempatan tersebut awak media dari media yang berbeda, meminta untuk bertemu panitia pembangunan, dan dewan komite terkait progres pelaksanaan rehabilitasi, kepala Sekolah seolah olah tidak berkenan
Pekerja proyek tak satupun yang menggunakan kelengkapan keselamatan kerja (K3) kenapa ini bisa terjadi, apakah karena kurangnya pengawasan dari pihak pengawas, dan/atau panitia penyelenggara proyek tidak melengkapinya, nah yang menjadi pertanyaan bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat mereka kerja, “apakah mereka di cover BPJS ketenagaan kerja?belum tentu, kalau terjadi kecelakaan kerja sipa yang bertanggung jawab. (Tim/red)