Fenomena Siswa Titipan Pada PPDB, Ulah Oknum Mencari Keuntungan

Salah satu sekolah Dasar Negeri Di Kota Depok / ilustrasi.

Depok, Koran Lacak – Setiap tahunnya pada momentum PPDB mulai dari jenjang Sekolah Dasar negeri, Sekolah Menengah Pertama Negeri hingga Sekolah Menengah Atas Negeri, pihak sekolah selalu dihantui oleh para oknum yang mencari keuntungan dengan dalih membantu untuk bisa memasukkan siswa pada sekolah lewat jalur belakang atau berbayar dengan sistem titipan.

Hal ini merusak sistem yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, seperti diketahui setiap tahunnya sudah dibuat kan jalur – jalur resmi pada penerimaan siswa, contohnya jalur zonasi, afirmasi, inklusi, prestasi secara resmi untuk bisa mengakomodir calon pendaftar pada sekolah SDN, SMPN maupun SMAN.

Dibeberapa kesempatan kunjungan ke beberapa sekolah negeri di kota Depok dan melakukan komunikasi dengan beberapa kepala sekolah mulai dari tingkat SDN SMPN dan SMAN, mayoritas Kepala Sekolah tersebut merasakan kurang nyaman dan agak sedikit terganggu dengan beberapa oknum yang datang ke sekolah pada musim PPDB yang biasanya kedatangan mereka membawa data siswa untuk bisa dibantu masuk pada sekolah yang di inginkan dan agar bisa diterima oleh pihak sekolah yang familiar disebut penerimaan siswa jalur belakang.

“Bagaimana ya, sangat tidak nyaman bagi kita ketika ada yang datang dengan sedikit penekanan dan dengan dalih membantu, supaya kita bisa mengakomodir siswa yang ditawarkan, hal ini lah yang membuat kita kerepotan pada setiap musim PPDB” ungkap salah satu Kepala sekolah SMPN dikota Depok.

Sama halnya yang dirasakan oleh Kepala sekolah SMAN yang ada di Depok, tidak jauh berbeda, mengeluhkan tingkah para oknum yang terkesan memaksa agar keinginannya bisa di akomodir oleh pihak sekolah, padahal sudah ada jalur penerimaan resmi yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.

“Terkadang saya bingung menghadapi siapapun yang datang ke sekolah pada musim PPDB, membawa data siswa agar bisa diterima disekolah kita, padahal jelas jelas sudah disediakan jalur resmi oleh pemerintah mulai dari zonasi, afirmasi, prestasi namun masih saja memaksa jika tidak dituruti keluar lah kata kata ancaman” ujar salah satu Kepala sekolah SMAN di Depok yang ditemui.

Sekolah Dasar pun terkadang tidak luput dari cengkraman para oknum yang mencari keuntungan melalui penerimaan jalur belakang atau jalur beli bangku pada PPDB. Sangat meresahkan pihak sekolah dan mengganggu sistem PPDB.

“Kita di tingkat sekolah dasar kan hanya ada jalur zonasi afirmasi beda dengan SMPN dan SMAN namun ada juga yang mencoba menitipkan siswa agar bisa diterima di sekolah kita dengan dalih membantu saudara lah, mengaku keponakannya lah” tutur Kepala sekolah SDN di Kota Depok saat ditemui. (Tim)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *