
Samosir, Koranlacak.com- Budaya Batak Toba sebagai salah satu kekayaan kebudayaan Nusantara dihadapkan pada tantangan global yang sarat dengan budaya asing. Oleh karena itu penguatan dan pelestarian budaya Batak harus dilakukan oleh generasi muda selaku penerus bangsa yang akan mewaris kebudayaan tersebut. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum LSM-LAMPADOS menyikapi peranan generasi muda dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sebagai asset kekayaan Indonesia khususnya budaya Batak.
“Tantangan terbesar kebudyaan Nusantara adalah bagaimana kita bisa melestarikannya. Pun demikian budaya Batak harus tetap lestari karena merupakan fundamental pariwisata di sumatera utara khususnya danau toba selaku penggerak perekonomian masyarakat,” jelas R.Mahulae ketua umum lsm lampados.
Peran generasi muda dalam pelestarian budaya Batak, tutur Robintang, harus dilihat implentasinya secara nyata di masyarakat. Ia mencontohkan komunitas Sangggar seni GOK ASI yang dipimpin EMENI SIMBOLON. Dalam pengamatannya Robintang, sanggar tari ini sudah banyak menginspirasi dan memotivasi anak muda untuk turut serta menjadi pelestari budaya Batak.
“Saya mengapresiasi Sanggar seni GOK ASI yang sudah banyak berbuat untuk pelestarian budaya Batak khususnya seni tari. Saya menaruh harapan dan optimis jika generasi muda kita memiliki komitmen seperti ini pasti lah budaya Batak akan tetap terjaga meskipun tantangan sangat berat dinera global sekarang ini,” tandas Robintang Ketum LSM LAMPADOS Selanjutnya Robintang berharap Sanggar seni Gok Asi terus berkreativitas memajukan budaya tradisional Batak .
Sementara Ketua Sanggar seni GOK ASI emeni simbolon mengatakan saat ini generasi muda mulai meninggalkan budaya kita khususnya budaya Batak sehingga ia mengaja da merangkul anak-anak muda yang ada di Desa SIMANINDO KAB TOBASA,sumatera utara umumnya agar mereka mencintai budaya batak agar lambat laun tidak punah.
Diharapkan Pemerintah kabupaten tobasa memberi dukungan yang sungguh untuk melestarikan budaya Batak melalui Sanggar Seni GOK ASI ini. (Tom)