
HUMBAHAS-KORANLACAK.COM,
Wabah virus corona sebenarnya merupakan bencana bagi kemanusiaan. Seharusnya yang muncul adalah empati dan rasa keprihatinan. Sebab ada banyak korban di seluruh dunia dan berdampak luas dalam seluruh aspek kehidupan.
Di tengah wabah ini, masih ada orang-orang yang tega menyebar kabar bohong. Hoaks tersebut diedarkan dengan berbagai modus, melalui media sosial dan whatsapp (WA). Motifnya mungkin beragam, dari sekadar iseng, hingga sengaja ingin membuat kacau.
Padahal, tanpa hoaks saja, sudah terjadi kepanikan. Banyak orang khawatir mendengar obat virus corona belum ditemukan, dan korban terus berlipat ganda dari waktu ke waktu. Ditambah bumbu hoaks, tentu makin membuat kacau keadaan.
Itu sebabnya kita mengapresiasi polisi yang bergerak cepat menangkal hoaks. Penangkapan dilakukan se-Indonesia secara serentak. Hasilnya, ada 22 tersangka yang berhasil diamankan.
Selain senantiasa melakukan edukasi, penindakan sangat penting dalam membangun masyarakat yang tertib dan taat hukum. Itu sebabnya para penyebar hoaks virus corona sebaiknya diproses secara hukum. Mereka harus dibawa ke pengadilan untuk mendapat hukuman yang seberat-beratnya.
Kadangkala, pelaku hoaks dengan cepat “dimaafkan”. Sebab ketika ditangkap, langsung pasang wajah menyesal, dan mengaku khilaf. Mereka tak melihat perbuatannya itu bisa menjadi “bom” bagi orang lain yang menerima saja sebuah hoaks menjadi “kebenaran”.
Kali ini dan ke depan, penegak hukum sudah saatnya lebih tegas. Hoaks hanya bisa diberantas, jika ada sanksi tegas. Pelaku umumnya sudah berpendidikan, dan sebenarnya sudah bisa membedakan mana kabar bohong atau tidak.
Pemerintah mesti gencar menyampaikan informasi yang benar tentang virus corona. Para elite diharapkan menahan diri untuk membawanya ke ranah politik. Corona adalah masalah bersama yang bisa menimpa siapa saja.
Pola komunikasi satu pintu sudah tepat. Jadi, orang yang awam tak perlu memberikan informasi, yang justru bersalahan dan jika menyebar, merugikan banyak orang. Berhenti menyebar kabar bohong, dan konsistenlah memberitakan yang benar.(tom**)